Selama persiapan di Malang, tim Singo Edan menjajal beberapa taktik di luar kebiasaan Arema. Salah satunya adalah false nine atau bermain tanpa striker. Hal itu karena Dedik Setiawan mengalami cedera sedangkan Cristian Gonzales baru kembali dari sakit.
Adalah marquee player, Juan Pablo Pino, yang terlihat jadi striker bayangan Arema karena mantan pemain AS Monaco itu punya skill dan akurasi tembakan bagus.
"Yang jelas kami siapkan berbagai strategi yang tidak akan dibaca Madura United," ujar pelatih Arema FC, Joko Susilo.
Sejauh ini, Arema belum pernah menerapkan taktik false nine karena mereka punya sosok targetman, Cristian Gonzales, yang selalu jadi pilihan utama sejak direkrut musim 2013.
Namun kini kondisinya berbeda, Gonzales belum 100 persen fit setelah sakit, sementara Dedik justru mengalami cedera saat latihan kemarin sehingga Arema tidak lagi punya penyerang murni yang dalam kondisi On-Fire.
Sementara Pino sedang dalam kondisi puncak. Pada dua pertandingan terakhir Arema, pemain 30 tahun ini berhasil mencetak tiga gol. Satu gol indah ke gawang Barito Putera, sedangkan dua gol lain lewat eksekusi penalti melawan PSM Makassar.
Namun seperti biasa, mantan gelandang serang Timnas Kolombia ini enggan banyak bicara terkait tugas baru yang diemban karena dia lebih senang memberikan bukti di lapangan ketimbang membeberkan di media.
Selama ini Pino lebih sering diposisikan sebagai gelandang serang atau sayap kanan. Pada posisi itu stamina Pino banyak terkuras. Terutama jika terlalu banyak melakukan tusukan di sayap kanan.
Perlu diketahui, strategi false nine yang akan diterapkan Arema ini sudah digunakan Persib Bandung pada pertengahan putaran pertama. Waktu itu mereka kehilangan Sergio Van Dijk yang cedera. Sedangkan striker lainnya, Carlton Cole, tidak bisa tampil maksimal sehingga Raphael Maitimo yang dapat peran sebagai false nine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar